Alhamdulillah, tamu agung dengan membawa berjuta-juta keuntungan itu  datang lagi. Tamu agung yang sangat istimewa segera menjelang  menghampiri ruh-ruh yang rapuh terobsesi oleh api dunia yang membakar  menghauskan.Kedatanganmu kami tunggu wahai syahrul mubarok. Datanglah  untuk menghapus dahaga iman dan jiwa kami, datanglah untuk membelenggu  kedurjanaan, datanglah untuk menghapus duka nestapa disebsbkan oleh  perihnya hati menapaki jalan kemunafikan, jalan kedustaan, jalan  kesombongan, jalan kesesatan yang kami tutupi setahun lalu.
“Hai  orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana  diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”     Bulan Ramadhan telah datang. Bulan penuh barakah itu disambut gembira  oleh segenap kaum muslimin di seluruh belahan bumi ini. Banyak hikmah  yang dapat diambil dalam bulan Ramadhan. Karena itulah bulan Ramadhan  yang maghfirah mempunyai beberapa sebutan, antara lain Syahrut Tabiyah  dan Sahrul Jihad. Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh hikmah.  Hikmah-hikmah itu sebagai berikut.
1. Syahrut-Tarbiyah 
Tahukah  Anda mengapa bulan Ramadhan disebut dengan syahrut tarbiyah atau bulan  pendidikan? Pada bulan itu kita dididik langsung oleh Allah swt. Kita  diajarkan supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan waktu  makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu  ibadah.
Program madrasah Ramadhan diharapkan dapat membentuk manusia  yang takwa. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam surah  Al-Baqarah ayat 183 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,  diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang  sebelum kamu agar kamu bertakwa.” 
2. Syahrul Jihad
Pada masa  Rasulullah beberapa peperangan terjadi pada bulan Ramadhan dan itu semua  dimenangkan kaum muslimin. Saat ini boleh jadi perang secara fisik  tidak kita lakukan. Namun, yang paling penting kita lakukan sekarang  adalah kita berjihad melawan hawa nafsu. Ramadhan adalah bulan di mana  kita hendaknya melepaskan diri dari amarah dan syahwat. Sesungguhnya  berpuasa di bulan Ramadhan adalah menahan diri dari keinginan baik  mulut, perut dan apa yang ada dibawah perut. Karena itulah bulan  Ramadhan menjadi tempat dalam berjihad melawan hawa nafsu diri kita  sendiri.
3. Syahrul Qur’an
Al-Qur’an petama sekali diturunkan di  bulan Ramadhan dan pada bulan itu disunahkan kita banyak membaca dan  mengkaji kandungan Al-Qur’an sehingga kita paham dan mengerti perintah  Allah yang terkandung di dalamnya. Di bulan Ramadhan inilah kita  seharusnya dapat menargetkan khatam Al-Qur’an. Selain pada bulan  Ramadhan, Rasulullah saw. membatasi para sahabat mengkhatamkan Al-Qur’an  10 kali dalam sebulan. Padahal sebenarnya banyak sahabat yang ingin  lebih banyak daripada itu. Dan pada bulan Ramadhan itulah Rasulullah  saw. memberi kebebasan untuk mengkhatamkan. Itulah sebabnya salah satu  kebiasaan Ustman bin Affan dalam bulan Ramadhan adalah khatam Al-Qur’an  setiap hari.
Begitu pula para ulama salafus shalih, kebiasaan  mengajar dan berdakwah mereka hentikan selama bulan Ramadhan. Karena  selama satu bulan (Ramadahan) itulah mereka khususkan untuk mencari  pahala dengan membaca Al-Qur’an. Tentunya bagi mereka yang belum lancar  membaca Al-Qur’an, inilah momen yang paling tepat untuk meningkatkan  belajarnya. Karena itu akan sangat bagus jika mereka mempunyai target  mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar pada tanggal 1  Syawalnya. 
4. Syahrul Ukhuwah
Pada bulan Ramadhan kita merasakan  sekali ukhuwah di antara kaum muslimin terjalin sangat erat dengan  selalu berinteraksi di masjid atau mushola untuk melakukan shalat  berjama’ah, baik itu shalat-shalat wajib maupun shalat tarawih. Sesama  muslim bersama-sama berdoa, dan saling mendoakan. Di antara tetangga  juga saling mengantarkan hidangan buka puasa, sehingga terasa sekali  kebersamaan dan kesatuan di antara kaum muslimin. Di bulan ini kita juga  akan merasakan betapa ringannya bersedekah dan menolong saudara-saudara  kita yang membutuhkan pertolongan. Di bulan ini dengan hati yang tulus,  kita akan mengeluarkan zakat dari harta yang kita miliki, untuk  disampaikan kepada yang berhak. Perbuatan ini memiliki hikmah dan nilai  ukhuwah yang tinggi dikalangan kaum Muslimin.
5. Syahrul Ibadah
Bulan  Ramadhan disebut juga dengan bulan ibadah karena pada bulan ini kita  banyak sekali melakukan ibadah-ibadah sunnah di samping ibadah wajib  seperti shalat sunnah dhuha, rawatib, tarawih ataupun qiyamul lail serta  tadarusan Al-Qur’an. Allah akan melipat gandakan pahala suatu ibadah di  bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan yang lain. Dalam bulan itulah,  syetan juga diikat agar tidak mengganggu ibadah seorang hamba Allah,  meskipun realitasnya masih ada juga gangguan saat beribadah. Kondisi  seperti itulah yang seharusnya memacu kita untuk lebih meningkatkan  kualitas dan kuantitas ibadah.
Itulah di antara hikmah bulan Ramadhan  sesuai dengan nama-namanya. Karena itu marilah kita sambut bulan  Ramadhan ini dengan penuh gembira dan suka cita.

 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar