Jumat, 23 Desember 2011

KEUTAMAAN SHALAT SUBUH

Islam memiliki banyak simpul/ ikatan. Dengan simpul itu umat Islam akan senantiasa terjaga dan terlindungi. Hanya saja simpul Islam tersebut akan terlepas satu persatu. Sebagaimana diberitakan Nabi saw: ﻟَﻴُﻨْﻘَﻀَﻦَّ ﻋُﺮَﻯ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡِ ﻋُﺮْﻭَﺓً ﻋُﺮْﻭَﺓً ﻓَﻜُﻠَّﻤَﺎ ﺍﻧْﺘَﻘَﻀَﺖْ ﻋُﺮْﻭَﺓٌ ﺗَﺸَﺒَّﺚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﺗَﻠِﻴﻬَﺎ ﻭَﺃَﻭَّﻟُﻬُﻦَّ ﻧَﻘْﻀًﺎ ﺍﻟْﺤُﻜْﻢُ ﻭَﺁﺧِﺮُﻫُﻦَّ ﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓُ Simpul-simpul Islam akan terurai satu demi satu, setiap kali satu simpul terurai orang-orang bergantungan pada simpul selanjutnya. Yang pertama kali terurai adalah masalah pemerintahan dan yang terakhir adalah shalat." (HR. Ahmad dari Abu Umamah al Bahali no. 21.139). 

Sungguh perkara pemerintahan (khilafah) yang para ulama sebut sebagai induk dari segala kebaikan (ummul khairat) telah terlepas lewat konspirasi Inggris dengan anteknya yakni Mustafa Kamal pada 3 Maret 1924 yang meruntuhkan kekhilafahan terakhir di Turki. Satu persatu simpul Islam terlepas. Hingga simpul terakhir yakni shalat pun saat ini telah terurai. Shalat subuh adalah shalat yang saat ini banyak ditinggalkan oleh umat Islam. Padahal terdapat banyak keutamaan yang menegaskan bahwa shalat subuh atau disebut juga shalat fajar berbeda dengan shalat fardhu yang lain.

Di antara keutamaan tersebut adalah: 1. Pahala shalat semalam penuh Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Ustman bin ‘Affan, bahwa Nabi bersabda:

 ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﻗﺎﻡ ﻧﺼﻒ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﻭﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻛﻠﻪ Barang siapa yang shalat isya berjama’ah seolah-olah dia telah mendirikan shalat setengah malam, dan barang siapa shalat subuh berjamaah (tentunya juga dengan mendirikan shalat isya berjamaah), maka seolah-oalah dia telah shalat semalam penuh Apakah kita mampu shalat semalam penuh? Jujur kita akan menjawab “tidak”. Tetapi dengan kemurahan-Nya Allah menjadikan shalat isya dan subuh “dua serangkai” yang dengannya kita berhak mendapat pahala shalat sepanjang malam. Subhanallah!

 1. Sumber cahaya di hari kiamat Gelap gulita adalah satu kondisi setelah kiamat tejadi, karena Allah berfirman: " ﺇﺫﺍ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻛﻮﺭﺕ، ﻭﺇﺫﺍ ﺍﻟﻨﺠﻮﻡ ﺍﻧﻜﺪﺭﺕ" Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan (QS. At-Takwir [81]: 1-2). Padahal matahari dan bintang- bintang adalah sumber cahaya. Jika keduanya dihancurkan maka kegelapan akan menyelimuti. Saat seperti inilah manusia memerlukan cahaya. Cahaya itu adalah amal shalih, termasuk shalat subuh. Dari Baridah al salami, Nabi bersabda: ﺑَﺸِّﺮْ ﺍﻟْﻤَﺸَّﺎﺋِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻈُّﻠَﻢِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ﺑِﺎﻟﻨُّﻮﺭِ ﺍﻟﺘَّﺎﻡِّ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan malam menuju masjid dengan cahaya sempurna kelak di hari kiamat. (HR. Tirmidzi no. 207) Menurut Dr. Raghib as Sirjani, yang dimaksud orang yang berjalan di kegelapan malam adalah orang-orang yang berjalan menuju masjid untuk melaksanakan shalat isya dan subuh berjama’ah (Kaifa tuhaafidzu ‘ala shalati al fajri hlm. 27).

 2. Balasan surga, Dari Abu Musa al asy’ari Nabi bersabda: ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﺒﺮﺩﻳﻦ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga. (HR. Bukhari no. 540) Yang dimaksud shalat pada waktu dingin adalah shalat subuh dan ashar. 

3. Dua rakaat sebelum subuh adalah nafilah yang lebih agung dari dunia sisinya. Dari Ibunda ‘Aisyah rah. Nabi bersabda: ﺭَﻛْﻌَﺘَﺎ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik daripada dunia seisinya. (HR. Muslim no. 1193) Imam Ibnu Hajar al ‘asqalani dalam kitab beliau fathul bari menyebutkan bahwa Nabi tidak melaksanakan shalat sunnah rawatib (baik qabliyah maupun ba’diyah) saat safar kecuali dua rakaat sebelum subuh. 

1.) Shalat subuh memiliki hukum- hukum fikih dan dzikir yang berbeda dengan shalat fardhu yang lain, diantaranya: 

2.) Jumlah rakaat shalat subuh sejak awal diperintahkan adalah 2 rakaat. Ketika peristiwa isra’ dan mikraj jumlahnya tetap dua rakaat. Berbeda dengan shalat ashar. Awal diperintahkan shalat ashar adalah 2 rakaat, namun saat isra dan mikraj ditambah sehingga menjadi 4 rakaat. 

3.) Adzan shalat subuh berbeda dengan adzan shalat-shalat yang lain. Yaitu terdapat tambahan lafadz “ash shalatu khairun min an naum” artinya shalat itu lebih baik dari tidur. 

4.) Terdapat dzikir sesudah shalat yang khusus yang tidak diperintahkan pada shalat yang lain. 

5.) Shalat subuh satu-satunya shalat yang tidak dapat dijamak dan di qashar Waktu subuh adalah watu yang disaksikan para malaikat Allah telah muliakan waktu shalat subuh dalam kitab-Nya. Allah tidak bersumpah mengenai waktu shalat yang fardhu kecuali hanya waktu shalat subuh dan ashar. Allah bersumpah dengan sebutan “wal fajr” dan “ wa layalin ‘asyr”. Demikian pula waktu fajar adalah waktu dimana para malaikat turun ke bumi untuk menyaksikan orang yang mendirikan shalat subuh. ﺗَﻔْﻀُﻞُ ﺻَﻠَﺎﺓُ ﺍﻟْﺠَﻤِﻴﻊِ ﺻَﻠَﺎﺓَ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﺑِﺨَﻤْﺲٍ ﻭَﻋِﺸْﺮِﻳﻦَ ﺟُﺰْﺀًﺍ ﻭَﺗَﺠْﺘَﻤِﻊُ ﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ


Minggu, 02 Januari 2011

GUIDANCE IN LIFE Rasoolullah menage

ent or sustained in the advise. This is indicated by the word of his Shalallahu 'alaihi wasallam:
means:ie "if you are the husband did not advise them (the wives), they remain in a state bent,"means to remain in a state of false and erroneous. Because it is her weak and lack of reason and religion, and have bent nature because it was created from a bent rib, as mentioned in the hadeeth, so always need of advice.
But not even this rule is also recommended for a wife to give advice to her husband with a good way too, because much-needed advice for anyone. And for anyone who is able should be done. Allah Subhanahu wata'ala says (meaning):"And the advice of counsel and advice in order to obey the truth in order to fulfill advised patience." (Al 'Ashr: 3)
Messenger of Allaah upon him blessings and peace:
that is"Religion is advice." (Narrated by Muslim, no. 55)So a household will remain strong and will achieve a life that sakinah, God willing, in the presence of mutual advising in goodness and piety.

Sabtu, 01 Januari 2011

Kiamat Pasti Datang

Abdullah Saleh Hadrami

Allah –Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَأَنذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
“Dan berikan peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang adzab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang dzalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, pasti kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul”. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa ?……”
(Surat 14 Ibrahim (Nabi Ibrahim –Alahis Salam Ayat 44)


Kandungan Ayat:

- Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
- Peringatan dari Allah akan datangnya hari kiamat, yaitu hari datangnya adzab.
- Hari kiamat adalah benar adanya dan semua manusia di bangkitkan dari kuburnya untuk berkumpul di padang mahsyar (tempat yang sangat luas).
- Hari kiamat adalah hari keadilan yang sebenarnya, sebagian manusia masuk ke dalam surga dan sebagian yang lain masuk ke dalam neraka.
- Orang-orang yang dzalim, kafir, munafik dan banyak maksiat pasti menyesal saat itu.
- Mereka ingin agar di kembalikan ke dunia untuk bertaubat dan beramal saleh yang selama ini mereka tinggalkan.
- Mereka berjanji untuk mematuhi seruan Allah dan mengikuti para rasul.
- Janji mereka adalah janji palsu, “Sekiranya mereka di kembalikan ke dunia, pastilah mereka kembali kepada apa yang mereka dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.” (Al-An’aam: 28).
- Mereka adalah orang-orang sombong dan tidak mempunyai keimanan yang benar akan hari kebangkitan.
- Mereka selalu menutup telinga dan tidak pernah mau mendengar nasehat, kalaupun mendengar mereka tidak mengamalkannya.
- Hati mereka penuh dengan penyakit syahwat (hawa nafsu) dan syubuhat (keragu-raguan).
- Mereka terlena dan tertipu oleh kehidupan dunia yang fana.
- Sesal dahulu pendapatan dan sesal kemudian tiada guna.
- Di dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang serupa dengan ayat tersebut diatas, yaitu: Al-Mukminun: 99-100, Al-Munafiqun: 10-11, As-Sajdah: 12-14, Al-An’aam: 27-28, Al-A’raaf: 53, Faathir: 36-37.

Oes Hifdzer

Oes Hifdzer

penamatan haffizh 2010