Selasa, 02 November 2010

Bagaimana Menghargai Hidup ?

Bagaimana Menghargai Hidup ?

Hidup bukan hanya untuk diri sendiri. Pernahkah Anda mendengar kata-kata
tersebut?

Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih
luas. HIDUP bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan untuk
memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan. Hidup kita ini sangat
mengagumkan dan kita perlu menghargai Hidup ini. Menghargai HIDUP berarti
menggunakan hidup untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Mereka yang menghargai HIDUPnya, akan lebih dekat dengan kemudahan dan
keberuntungan dalam hidupnya. Sebaliknya mereka yang tidak menghargai
HIDUPnya, hanya memikirkan dirinya sendiri, akan lebih dekat dengan
kesulitan dalam kehidupannya.

Bagaimana caranya menghargai HIDUP kita ? Apa yang harus dilakukan dalam
menghargai HIDUP, sehingga dekat dengan kemudahan dan keberuntungan hidup ?

1. Mengubah Orientasi Hidup Dengan Memikirkan Orang Lain

Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan
orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin
rumah lebih mewah, ingin mobil lewah besar, ingin penghasilan lebih tinggi,
ingin lebih kaya, dll. Kalau hal itu yang selalu memenuhi benak pikiran
kita, itu artinya kita  hanya berpusat pada diri sendiri. Hanya memikirkan
dan mementingkan diri sendiri.

Mulailah mengubah pusat hidup kita menjadi banyak memikirkan orang lain.
Misalnya memikirkan bagaimana membantu fakir miskin yang kesulitan membeli
sembako, bagaimana membantu pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak
berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah
dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikrikan orang lain. Ini
akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan dan keberuntungan dalam
hidup.

2. Meningkatkan empati kepada orang lain.

Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP
kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap
simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan
sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi
orang lain  secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan
ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha
melihat kesulitan orang lain.

Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran
orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca
mata orang lain.

Bagaimana caranya ?. Kita sapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan
perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk
mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan
berbagai kebaikan denganm orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai
kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat
mengalami kesulitan.

3. Banyak Melepaskan Energi Positif.

Melepasakan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan
positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan
hal-hal positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong
orang yang kesusahan ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek
spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif, artinya kita
melepaskan energi positif kepada orang lain.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini,
diantaranya mungkin anda punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang
lain, maka berbagilah dengan orang lain. Semakin banyak anda melakukan
pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin
banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam
bentuk kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup, kemudahan rejeki,
dll.

4. Bertawakal Kepada Allah SWT

Hidup ini hanyalah ‘pemberianEdari Yang Maha Kuasa. Dia-lah yang berkuasa
mengambilnya kembali.  Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan,
keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula
dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah diberikan oleh-Nya.

Bertawakal artinya berserah diri kepada Allah. Bersyukur menerima kehidupan
ini. Bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah
berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras.

Semoga Anda mendapatkan Inspirasi dan motivasi hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oes Hifdzer

Oes Hifdzer

penamatan haffizh 2010